Resmikan Kantor OJK Jabar, Aher Berharap UKM Lebih Mudah Mengakses Modal
- pt-kontakperkasa
- Mar 10, 2017
- 4 min read
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meresmikan Gedung Kantor Regional 2 Jawa Barat Otoritas Jasa Keuangan | PT Kontak Perkasa Futures

"Semoga nantinya petani udang, petani sayur dan buah mampu mendapatkan akses keuangan dengan mudah," imbuh Gubernur yang biasa disapa Aher ini.
Kemudian, pengetahuan masyarakat tentang akses keuangan pun sudah saatnya ditingkatkan, karena mayoritas masyarakat umum khususnya pedesaan sering kali tidak mengetahui mekanisme dalam mendapatkan akses keuangan dengan baik.
Sehingga dengan alasan tersebut, masyarakat tidak bisa memanfaatkan lembaga keuangan dalam meningkatkan usahanya. "Di desa kan memang jarang, masyarakat pun tidak paham, sehingga mereka tidak bisa memanfaatkan akses ini," ujar Gubernur.
Ke depannya Aher pun menjelaskan masyarakat Jabar akan segera bergerak ke arah ekonomi yang lebih modern, sehingga diperlukan langkah yang lebih efektif, utamanya melayani masyarakat pedesaan.
Salah satunya kata Aher mengusulkan untuk OJK melakukan jemput bola, atau yang lebih realistis adalah dengan melakukan pemanfaatan teknologi, sehingga untuk mengakses lembaga keuangan masyarakat cukup menggunakan aplikasi tertentu.
"Bisa juga menggunakan media elektronik sehingga mudah masyarakat mengakses," pungkas Aher.
Gubernur menjelaskan, di Jawa Barat, lembaga keuangan sudah menjamur, begitu juga berbagai geliat ekonomi di masyarakat yang perlu adanya pendampingan. Sehingga diperlukan pegiat ekonomi di hulu yang mampu membimbing kegiatan masyarakat dalam melakukan kegiatan keuangan.
"Ini kantor pertama yang dimiliki oleh OJK, mudah-mudahan dengan kantor baru semangatnya lebih menggebu-gebu untuk melayani masyarakat Jawa Barat dalam hal pembimbingan masyarakat dalam industri keuangan," Jelas Gubernur di Kantor OJK Regional 2 Jawa Barat, di Bandung, Jumat (10/3/2017).
Selain itu, Heryawan pun meminta dengan hadirnya OJK di Jabar, dapat mempermudah akses keuangan untuk masyarakat. Pasalnya banyak masyarakat yang ingin memulai Usaha Kecil Menengah, namun sering terbentur dengan permodalan yang mayoritas membutuhkan agunan.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meresmikan Gedung Kantor Regional 2 Jawa Barat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jalan Ir. H. Djuanda 152, Kota Bandung.
Dalam sambutannya Gubernur minta OJK agar melakukan fungsinya dalam melakukan pendampingan dan juga advokasi mengenai keuangan kepada masyarakat Jawa Barat.
OJK Catat Penyaluran Kredit Perbankan Jabar Naik 11,44% | PT Kontak Perkasa Futures
Kantor Regional 2 Jabar OJK juga telah membentuk satuan tugas (Satgas) waspada investasi Jawa Barat yang bertugas mengidentifikasi perusahaan-perusahaan terindikasi melakukan kegiatan investasi ilegal di beberapa daerah di Jabar, memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk berinvestasi yang aman.
"OJK mengharapkan dukungan dan partisipasi aktif dari Pemda baik Pemprov atau kabupaten/kota di Jawa Barat serta seluruh pihak terkait untuk membantu OJK dalam mewujudkan penyelenggaraan sektor jasa keuangan Jabar yang sehat dan bertumbuh," ungkapnya.Menurut dia, peran aktif dari Kantor Regional 2 Jawa Barat diharapkan dapat menyokong pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Harapan yang sama terhadap pelaku industri jasa keuangan di Jabar untuk dapat lebih meningkatkan kontribusinya dengan kinerja yang lebih baik, namun tetap memperhatikan ketahanan likuditas dan perkuatan permodalan," kata Sarwono. Adapun penyaluran KUR sebagian besar di skala mikro sebesar Rp8,76 triliun (74,75%),
diikuti ritel Rp2,93 triliun (24,99%) dan TKI Rp30 miliar (0,26%). Sedangkan sektor perdagangan merupakan sektor terbesar KUR dengan nominal Rp7,96 triliun (68%).
Selain melakukan pengawasan, Kantor Regional 2 Jawa Barat OJK juga turut berperan aktif dalam edukasi dan perlindungan konsumen serta menjalankan program kemitraan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan inklusi keuangan, melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Jabar.
Menurutnya, hingga saat ini TPAKD Provinsi Jabar telah mengimplementasikan beberapa program kerja di antaranya mendorong pembiayaan perbankan bagi petani kopi di Garut dan Puntang (Kabupaten Bandung), peningkatan penyaluran KUR TKI di Kabupaten Indramayu, peningkatan literasi dan inkluasi keuangan di Garut, dan perluasan akses pembiayaan terhadap usaha rintisan di Bandung.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja industri perbankan di Jawa Barat (Jabar) dalam tiga tahun terakhir mengalami perkembangan positif ditunjukkan dengan rata-rata pertumbuhan aset sebesar 12,47%, DPK sebesar 12,26%, serta kredit yang disalurkan sebesar 11,44% per tahun.
"Kredit usaha rakyat (KUR) pada akhir triwulan IV/2016 mencatat peningkatan sebesar Rp11,72 triliun yang telah disalurkan Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Sinarmas, serta Maybank Indonesia," kata Kepala OJK Regional 2 Jabar OJK Sarwono, Jakarta, Jumat (10/3/2017).
Januari, Dana Pihak Ketiga Tumbuh 6,56 Persen | PT Kontak Perkasa Futures
Penyaluran kredit juga tumbuh 12,09 persen (yoy) dengan total penyaluran Rp 104,83 persen. Pertumbuhan kredit tertinggi dicatat oleh kredit produktif 58,26 persen (yoy).
Sementara kredit UMKM tumbuh 66,63 persen dengan nominal Rp 32,21 triliun dengan pangsa 30,72 persen dari total kredit Pangsa kredit UMKM di Sulsel sudah melebihi aturan rasio minimal pemberian kredit kepada umkm sebesar 20 persen pada tahun 2018.
Sementara itu Load to Deposit Ratio (LDR) yang tercatat 125,97 persen. Angka meningkat dibanding tahun lalu periode sama122,05 persen.
"Secara umum kinerja industri keuangan di Sulsel cukup baik. Tinggal kita terus menjalin koordinasi antar stake holders terutama pemerintab daerah, dan industri jasa keuangan untuk membuka akses keuangan yang lebih luas kepada masyarakat," Jelas Bambang Kiswono.
Aset perbankan Sulsel sebesar Rp 125,81 triliun tumbuh 9,11 persen dibanding tahun sebelumnya periode sama.
Dana pihak ketiga yang dihimpun Rp 83,22 triliun tumbuh 6,56 persen (yoy).
Acara ini di gelar di Goedang Popsa, Jalan Pasar Ikan Makassar.
Hadir Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional 6 Sulawesi Maluku dan Papua, Bambang Kiswono.
Dalam pemaparannya, secara umum kinerja perbankan meningkat pada Januari 2017. Beberapa indikator perbankan seperti aset, penyaluran kredit, serta dana pihak ketiga meningkat.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar press confrence terkait perkembangan industri jasa keuangan Provinsi Sulawesi Selatan selama Januari 2017, Kamis (9/3/2017).
Comments